Manfaat Gerak Bebas Bagi si Kecil yang Aktif
"Kifta oh Kifta", kata yang hampir setiap hari saya ucapkan. Selalu menguji - nguji jantungku. hahah. Kifta termasuk anak yang berani take a risk, berani mengambil resiko. Loncat - loncat merupakan salah satu kegiatan rutinnya si Kakak. Adakah Moms yang memiliki kisah yang sama? Pasti banyak yaahhh, 😂. Tak ada yang salah ya Moms, anak - anak di usia 2 - 4 tahun memang sangat sensitif terhadap gerakan dan harus dipenuhi. Tak ambil pusing, dibalik repotnya memiliki toddler yang aktif, saya sangat bersyukur kepada Allah karena telah diberikan anak yang sehat dan aktif. Capek? Pasti. Namun ini justru akan menjadi momen yang akan kita rindukan di masa tua nanti.
Di periode 2 - 4 tahun ini, sebagai orang tua kita wajib menjadi fasilitator dan observer yang baik. Peka terhadap perkembangan anak, sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua. Anak lasak? Ga mau diem? Solusinya, kita harus memberikan lingkungan yang luas untuk ia bergerak bebas. Takut rumah berantakan? Ajak anak untuk bermain di luar rumah, namun harus dalam pantauan kita ya Moms.
Anak yang aktif bergerak bukan berarti tidak memiliki tujuan atau manfaat yang pasti. Bagi anak - anak, gerakan merupakan suatu kebutuhan yang harus mereka penuhi, dimana hal tersebut merupakan sebagai media untuk belajar mengenali lingkungannya. Dan dari bergerak, anak dapat melatih motorik halus dan motorik kasarnya, dari sini ia belajar melatih kontrol dirinya sendiri.
Dengan bergerak ini anak juga dapat belajar mandiri. Kebayang ga sih Moms jika kita selalu membatasi anak untuk melakukan sesuatu? Anak tidak akan memiliki inisiatif untuk memecahkan suatu masalah, termasuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Dan hal yang harus kita ketahui bahwa kebebasan bergerak ini juga harus memiliki batasan ya Moms, tidak boleh menyakiti dirinya sendiri maupun merusak lingkungannya. Aktifitas - aktifitasnya harus diarahkan kepada sebuah goal. Jadi kegiatan yang ia lakukan harus bermanfaat untuk dirinya maupun lingkungannya. Kita juga harus memberi batasan - batasan agar ia tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
Aktifitas Indoor atau Outdoor?
Jelas, kalau di rumah saya sangat membatasi Kifta untuk bergerak. Ada bayak limitasi yang saya berikan kepadanya. Alasannya, karena rumah kami yang sangat minimalis, hahah. Ini jg bertujuan agar ia memiliki order yang baik. Bukan berarti saya mengekang gerak bebasnya.
Indoor
Kifta saya buatkan jadwal untuk belajar dan bermainnya. Ada jadwalnya ia saya bawa ke arena bermain yang ada di beberapa Mall. Disinilah saya memberikan kebebasan kepada Kifta untuk bergerak sepuasnya yang tidak bisa ia lakukan di rumah. Berlari, memanjat Monkey Tree, melompat Trampolin, berseluncur di perosotan, berteriak sekencangnya, dan lain - lain. Tipsnya, sebelum ke arena bermain saya selalu menjelaskan bahwa "jika ingin teriak, berlari, melompat dan lain - lain, hanya bisa lakukan di Playground bukan di rumah". Berkali - kali saya sounding. Sehingga sedikit demi sedikit dia bisa memahami tempat dan waktu.
![]() |
Indoor Activity |
Outdoor
Saat ini Kifta saya ikuti latihan rutin Balance Bike. Latihan di lingkungan rumah maupun bersama komunitas. Anak - anak memang tidak akan pernah berhenti bergerak kalau tidak ngantuk, betul ga sih? 😂 . Salah satu kegiatan yang paling manjutr untuk menguras tenaganya Kifta yang super duper adalah bermain sepeda. Balance Bike menurutku lebih melelahkan dibanding sepeda biasa. Karena sepeda tersebut tidak akan bisa jalan jika tidak di kayuh langsung menggunakan kaki ke lantai. Berbeda ya dengan sepeda ber-rantai, sekali dua kali kayuh, sepeda akan jalan jauh, dan lebih ringan dibawa.
![]() |
Outdoor Activity |
Anak Aktif Sering Mengalami Luka
Berbagai macam kegiatan di atas dan karakteristik Kifta yang berani take a risk, membuatnya sering mengalami luka. Kepala kejedut, lutut kepentok, siku kena aspal, dan lainnya sudah pernah ia alami. Kapok? Tidak saudara saudaraaaaa. Jatuh, bangkit, jatuh, bangkit. Reminder juga buat saya yang tidak patah semangat. Anak - anak saja bisa bangkit, masa iya kita tidak? wkwkkw.
Dulu biasanya saya selalu mengantongi Obat Merah kemana - mana. Oh ya, punya cerita lucu soal obat merah ini. Seberaninya Kifta yang sering jatuh langsung bangkit tanpa tangis, Kifta itu justru nangisnya saat lukanya dibersihkan pakai antiseptik (yang wangi karbol) maupun air putih biasa. Terkadang saya selalu by pass langsung memberinya obat merah agar ia tidak menangis heboh, tapi ya tetap aja anaknya teriak sekenceng - kencengnya. "Kakak oh Kakak" 😂
Dan pada akhirnya saya kenal dengan Hansaplast Spray Antiseptik. As a Millenial Moms, saya kenal variant Hansaplast yang baru ini dari Instagram. hihii 😎
Hansaplast Spray Antiseptik
Luka ga boleh dianggap sepele ya Moms. Sekecil apapun luka baiknya
langsung dibersihkan agar terhindar dari pertumbuhan kuman yang
dapat mengakibatkan infeksi. Dikutip dari dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specislist Physician, seorang dokter spesialis luka bersertifikasi yang pertama dan satu - satunya di Indonesia menyampaikan, "Kandungan dalam banyak produk pembersih luka yang dijual bebas mengandung bahan yang bisa menyebabkan sakit perih danmeninggalkan noda. Bagi saya, pembersih luka yang meninggalkan noda tidak menjadi pilihan karena menutupi luka dengan warna yang bukan warna asli luka tersebut sehingga keadaan luka yang sebenarnya tidak terlihat. Di klinik rumah sakit, saya lebih memilih untuk menggunakan obat pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB) sebab tidak meninggalkan noda. PHMB juga tidak berbau dan tidak menimbulkanrasa perih".
![]() |
dr. Adi, sumber : www.aestheticplusonline.com |
Membaca pernyataan di atas membuat merinding ya, dimana saya pun penah menggunakan cairan pembersih perih yang disampaikan dr. Adisaputra di atas. Pantesan Kakak Kifta selama ini teriak - teriak kesakitan kalau lukanya dibersihkan. 😨 Maafkan Ummi nak ðŸ˜
Setelah mencari tahu, ternyata cairan PHMB (tidak dijual bebas di pasaran) yang dipakai dr. Adisaputra ini merupakan kandungan utama Hansaplast Spray Antiseptik lho Moms! Hansaplast telah menginovasikan produknya ke dalam bentuk OTC (Over The Counter), produk yang dapat dijual bebas tanpa resep dokter. Dan Insya Allah aman untuk keluarga 💓
Semenjak itu sampai sekarang saya selalu sediakan Hansaplast Spray Antiseptik ini kemanapun kami pergi. Saat pertama kali diaplikasikan ke kulitnya, Kifta tidak merasakan perih saat cairan ini disemrpotkan ke area lukanya. Dengan cara disemprot, cairan ini juga aman, tidak terkontaminasi dengan udara luar yang kotor, dan kita juga tidak perlu membawa - bawa kapas ke dalam tas berpergian. Jadinya, hemat tempat juga yah.
Untuk info lebih lanjut, Moms bisa kunjungi link di bawah ini ya Moms ;
Web : www.hansaplast.co.id
Instagram : @Hansaplast_ID
Facebook : HansaplastID
![]() |
Hansaplast Spray Antiseptik OK!!! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar